Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 28 Juli 2016

Iran Akan Gelar Pemilihan Presiden 19 Mei 2017

Bila Rouhani kalah dalam pemilihan tahun depan, dia akan menjadi presiden pertama gagal menjabat untuk dua periode sejak kemenangan Revolusi Islam pada 1979.

Poster mendiang pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatullah Khomeini di atas sebuah jembatan penyeberangan di Ibu Kota Teheran, Iran, Juni 2016. (Foto: Faisal Assegaf/Albalad.co)

Garda Revolusi Iran hari ini mengumumkan pemilihan presiden bakal digelar pada 19 Mei 2017. Presiden Hasan Rouhani kemungkinan ikut bertarung untuk periode kedua.

Rouhani, pemimpin beraliran moderat berhasil mencapai kesepakatan soal nuklir dengan Barat, menghadapi tekanan kaum konservatif ingin membatasi hubungan dengan Barat.

Kelompok garis keras berpendapat kesepakatan nuklir itu hanya mendatangkan sedikit keuntungan ekonomi. Apalagi Rouhani baru saja diterpa skandal gaji kelewat besar para pejabat badan usaha milik negara.

Setelah sanksi ekonomi dicabut Januari lalu, negara Mullah ini diizinkan mengekspor minyak lagi. Teheran berkomitmen ingin mengembalikan ekspor minyak mereka ke level sebelum terkena sanksi, yakni empat juta barel sehari.

Bila Rouhani kalah dalam pemilihan tahun depan, dia akan menjadi presiden pertama gagal menjabat untuk dua periode sejak kemenangan Revolusi Islam pada 1979.

(Al-Arabiya/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Previous
Next Post »